Jumat, 18 November 2016

Untukku & Untukmu

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
………

Sebenarnya, pancaran cahaya mata saya sudah rada redup, pun tatapannya tak lagi terang. Ada pekat sesekali bertandang di ujung mata ini, memaksanya untuk segera mengatup rapat.

Namun rasanya jasad ini enggan beranjak, ia terus merajuk untuk tetap berpose elegan di depan PC berdimensi 14” yang sedari tadi bolak balik saya temui. Kalau rayuan menulis terlanjur mampir, susah juga buat saya usir ☺☺☺


Tadi pagi, saya dapat pesan broadcast dari seorang kawan. Pesan itu cukup mendalam, indah dan patut menjadi teladan. Oh bukan, bukan patut, tapi HARUS.

Berikut saya kutip pesan itu, 100% Tanpa SENSOR *^.^*

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Pengingat buatku dan buat para istri

Ada seorang thalibah bertanya kepada guru saya, syaikh Abdul Salam Zoud hafizahullahu
Beliau bertanya : 

"Wahai Syaikh, bagaimanakah dengan keadaan seorang istri yang berkhidmat kepada suaminya, memenuhi kebutuhan suaminya hingga membuat suaminya merasa nyaman dalam kehidupan berumah tangga bersama dirinya akan tetapi sayangnya suaminya ini tidak pernah menghargai apa yang dia lakukan terhadap dirinya, sungguh sangat mengecewakan hatinya"

Beliau menjawab : 

"Wahai ukhti dan ummahat...bila kita melaksanakan suatu amal untuk mencari keridhaan Allah maka tidak akan merubah suasana hati kita apakah kita di hargai atau tidak, apakah kita di puji atau tidak apakah kita di perhatikan olehnya ataukah tidak, karena sejatinya kita telah mengikhlaskannya untuk Allah maka ia tidak boleh mengungkit-ungkitnya agar pahalanya tidak hilang dan ia yakin Allah tidak akan menyia-nyiakan amalannya, amalan hamba-hambaNya baik laki-laki maupun perempuan tanpa perbedaan siapa yang beramal untuk mendapatkan wajahNya maka ia akan mendapati pahala dan wajahNya diakhirat nanti.

Karena ketika engkau telah menghadirkan hatimu beramal dan bermuamalah karena Allah semata, maka tidak akan menyakitkan hatimu ketika tidak ada yang peduli atau menghargai jerih payahmu karena engkau hanya mengharapkan pujianNya semata, perhatianNya semata dan keridhaan serta wajahNya semata jadi apa yang membuatmu berduka dan sakit hati?

Pujian manusia tidak akan bermanfaat bila Allah tidak ridha padamu sedangkan pujian Allah adalah sangat bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhiratmu dan itu akan kekal hingga engkau menemuiNya di surgaNya nanti"

----selesai---

Wahai para istri...

Marilah kita luruskan niat kita ketika kita beramal shalih di dalam istana-istana kita agar kita mendapatkan apa yang kita rindukan di akhirat nanti,..

Agar letih lelah dan jerih payah kita tidak binasa di hari mahsyar nanti.

Dipuji atau tidak dihargai suami, tetaplah kita istiqamah terus berbuat baik karena bukan pujian dari suami yang kita harapkan. Bila kita mendapatkannya maka kita bersyukur padaNya karena itu merupakan balasan yang Allah segerakan di dunia dan bila tidak, maka kita akan terus beramal shalih untuk mencari keridhaanNya insya Allah.

Ustadzah Ummu Raihanah, Sydney

🌹🍃🌹🍃🌹🍃

Boleh jadi pasangan hidup kita menyebalkan ,,,
tapi bukan berarti kita tidak lebih menyebalkan bagi dirinya ...

Jika engkau menemukan ketidak nyamanan dalam rumah tangga, bersegeralah bertaubat kepada Allah dan lakukan banyak muhasabah diri.

Segala ikhtiar yang kita lakukan untuk memperbaiki diri, maka yakinlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakannya dengan menghadirkan perbaikan-perbaikan yang tiada pernah terpikirkan sebelumnya.
Novie Ch

Copas and  Posted by:
Group Islamic Dakwah Center Fayziyah
+966556214044
                   &
WA Dakwah Majlis Taklim Akhowat As-sholihat
+96650829308
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Back to me,
Teringat pada satu pertemuan Majelis Tarbiyah yang saya hadiri beberapa tahun kemarin. Murabbiyah kami, Rini Ariani Arifuddin/ Ummu Miqdad hafidzahallahu ❤, memberi untaian nasihat yang hingga detik ini masih terekam jelas dalam memori. Beliau berpesan pada kami…
 --------------
"Dek, defenisikanlah suami sebagaimana mestinya.
Dia bukan mesin ATM yang bertugas mencetak uang untukmu,
Dia bukan pujangga yang kan senantiasa membujuk rayumu,
Dia bukan pangeran yang harus senantiasa menjagamu,
Tapi dia seorang lelaki dimana seorang istri wajib berkhidmat kepadanya sekalipun 1001 macam kekurangannya."
---------------
Nasihat yang sejuk hati mendengarnya.
Betul saja, salah dalam mendefenisikan, akan salah pula dalam penempatan.
Dari banyak belajar, sayapun bermuara pada kesimpulan bahwa kewajiban berkhidmat pada suami tak ubahnya kewajiban seorang anak taat pada kedua orang tuanya. 

Khidmat pada suami, bukan layaknya jual beli. Jika kualitasnya baik kita rela beli mahal, namun jika tak seindah harapan, kita menghargainya asal- asalan. Tidak, ia adalah harga mati yang ditentukan oleh Allah tabaaraka wata'ala.

Lalu apakah Allah dzalim?
Apakah Allah mendeskreditkan kaum wanita?
TIDAK, sekali- kali tidak.

Dikabarkan oleh seorang sahabat yang mulia,
Abdurrahman bin 'Auf radhiallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertutur:


إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. 
(HR. Ahmad, dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Adakah yang lebih indah dari janji manis itu? 
Memasuki surga dari pintu manapun yang dikehendaki.

Sahhalallahu lanaa (semoga Allah memudahkan kita)

[Untuk lebih memahami  bagaimana seharusnya seorang suami terhadap istri, silahkan klik link ini:  https://www.youtube.com/watch?v=kFzI8sQruaE "Andai Aku tak Menikah dengannya" Dr. Syafiq Reza Basalamah hafizhahullah] Recommended!

Secara manusiawi, setiap kita mendambakan perlakuan yang manis, mendapati kenyataan berjalan seindah harapan. Namun, Allah terkadang berencana lain [sebaik- baik rencana adalah rencana-Nya], mengubah alur cerita menjadi lebih rumit. 

☝☝☝☝☝☝(di atas) itu, adalah teorinya, bukan perkara mudah dalam mengamalkannya. Sebab itu mungkin, beberapa istri telah berkata kepada saya, 
" Menjalani kehidupan rumah tangga tidak sesederhana yang dibayangkan. Ketika kita telah beradu di dalamnya, idealisme itu terkadang bergeser sebesar apapun kita berupaya untuk bertahan. Hanya orang- orang yang bertakwa yang mampu tegak di atasnya".

Ada juga perkataan yang serupa tapi tak sama *^.^*
" Enak ya kamu berteori, lihat saja nanti kalau kamu sudah jalani. Kita lihat, bisa tidak kamu sabar menjalaninya"...he he, abaikan ketusnya dan terima baiknya.

Berat memang,
Saya, kamu, dan siapapun itu, tak akan mampu mengembannya kecuali atas pertolongan dan izin Allah semata. Mungkin gambarannya seperti hadist nabi ~ Menggenggam sunnah itu ibarat menggenggam bara api~. Maka mohonlah kekuatan padaNya, mintalah kesabaran yang tak berbatas, Allahu musta'aan 

Berat memang
Mungkin sebab itu dikatakan rumah tangga adalah perjuangan. Namanya perjuangan, pasti ditagih pengorbanan. Diantaranya, pengorbanan untuk tidak menggantung harga diri terlalu tinggi, sebab harga diri seorang istri yang sesungguhnya terletak pada ridha suaminya. Dan di situlah perjuangan berbuah kemenangan.

Mengapa seorang istri harus menundukkan harga dirinya? 
Sebab sebaik- baik manusia telah memberi wasiat...
”Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya” [H.R. Tirmidzi]

Dan juga….

“Wanita- wanita kalian yang menjadi penghuni Surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan setia kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata “ Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha” [H.R. Thabrani]

Berat memang, 
Olehnya itu, mari terus mengayuh do'a,
Ibarat mengayuh pedal sepeda,
sekalipun lambat,
pada akhirnya akan mengantarkan kita pada tujuan. 
Sahhalallahu lanaa (semoga Allah memudahkan kita), Aamyn ya Mujiibassaa'ilyn


My Room, Friday, Nov 18, 2016 11.00 p.m.



Bagikan

Jangan lewatkan

Untukku & Untukmu
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
3 Maret 2022 pukul 20.19

Casinos near Casinos Near Casinos Near Casinos - MapYRO
A map showing casinos 강릉 출장마사지 and other gaming facilities located 수원 출장마사지 near Casinos, located in Washington State, 양산 출장마사지 군산 출장안마 Nearby Gaming: Casinos Near Casinos 당진 출장안마 Near Me.

Reply